PKR : Parti hampir mampus !!! hidup atas insan Dap dan Pas ?
Pekerjaan yang sia-sia melayan 'orang gila' . Teruskan kerja-kerja kita dan tidak akan merubahkan apa-apa !
Datuk Seri Najib Tun Razak menerima tawaran debat bersama Ketua Pembangkang, AlJuburi kerana sesuai dengan Islam dan kembali ke jalan Allah.
Allah s.w.t. berfirman;
Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisihan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Surah an-Nisa [4]: 59)
Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisihan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Surah an-Nisa [4]: 59)
Mencela penguasa adalah kesalahan yang besar. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam bersabda;
Janganlah kalian mencela penguasa kalian, jangan kalian menipu dan membencinya. Bertakwa dan bersabarlah kepada Allah, sesungguhnya perkaranya dekat. (Hadis Riwayat al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 6/69, Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah 2/488, Tahqiq DR. Basim Jawabirah dan beliau menghasankannya)
Ziyad bin Kusaib al-Adawi berkata: “Aku pernah bersama Abu Bakrah duduk di bawah mimbar Ibnu Amir yang sedang berkhutbah dan memakai pakaian tipis. Abu Bilal berkata: ‘Lihatlah pemimpin kita, dia memakai pakaian orang fasik!’ Abu Bakrah berkata: “Diamlah! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang menghina penguasa Allah di muka bumi, Allah akan menghinakannya.” (as-Sahihah, 5/376)
Larangan mencela penguasa bukan hanya kerana memelihara kehormatan kepada mereka semata, akan tetapi demi membendung dan mencegah kerosakan/keburukan yang besar. Tidak mustahil bahawa diawali dengan soal cela-mencela akan berakhir dengan pemberontakan. Fahamilah wahai saudaraku! Taatilah sunnah Rasulullah dan pendirian para sahabat-sahabat Rasulullah.
Janganlah kalian mencela penguasa kalian, jangan kalian menipu dan membencinya. Bertakwa dan bersabarlah kepada Allah, sesungguhnya perkaranya dekat. (Hadis Riwayat al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 6/69, Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah 2/488, Tahqiq DR. Basim Jawabirah dan beliau menghasankannya)
Ziyad bin Kusaib al-Adawi berkata: “Aku pernah bersama Abu Bakrah duduk di bawah mimbar Ibnu Amir yang sedang berkhutbah dan memakai pakaian tipis. Abu Bilal berkata: ‘Lihatlah pemimpin kita, dia memakai pakaian orang fasik!’ Abu Bakrah berkata: “Diamlah! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang menghina penguasa Allah di muka bumi, Allah akan menghinakannya.” (as-Sahihah, 5/376)
Larangan mencela penguasa bukan hanya kerana memelihara kehormatan kepada mereka semata, akan tetapi demi membendung dan mencegah kerosakan/keburukan yang besar. Tidak mustahil bahawa diawali dengan soal cela-mencela akan berakhir dengan pemberontakan. Fahamilah wahai saudaraku! Taatilah sunnah Rasulullah dan pendirian para sahabat-sahabat Rasulullah.